Untuk Apa Kurikulum Baru Lagi, apa untungnya ?

Tinggal menghitung hari, kurikulum baru akan diwelcome, mau atau tidak!
Di hari sebelumnya para peserta didik sudah menerima rapor, dan sekarang liburan. Mereka kembali ke kampung neneknya. Alangkah cerianya pasti anak-anak kita. Bisa bertemu nenek, kakek, pemandangan indah yang berujung pada rasa syukur, bisa ketemu dengan sapi, kerbau, dan hewah-hewan besar laiinya yang jarang ditemui di kota. Apalagi mau melihat kurikulum 2013, anak-anak pasti tidak peduli dengan tematik seperti ini. Liburan bagi anak, dan sekolah bagi anak tidak ada pengaruhnya dalam bahtera otaknya. Mereka hanya memikirkan bagaimana bisa mendapatkan kebahagiaan di sekolah.

Kurikulum apapun di benak anak-anak, selama ia bisa ’sakinah’ di mata pelajaran itu, pasti mereka welcome. Kurikulum 2013, “Saya tidak pikir!” Ini mungkin kalimat batiniyah dalam diri anak-anak.

Hanya gurulah yang sibuk menyudutkan pemerintah untuk meniadakan kurikulum ini. Dengan pertimbangan dan pertahanan kuat, maka sebagian oknum kritikus pendidikan, selalu saja menjadikan KEMENDIKBUD sebagai biang masalah. Sementara, para pejabat pemeritah kita (semoga Alloh menjaga mereka), sudah berusaha sebaik mungkin mencerdaskan peserta didik.

Daripada sibuk melihat semut di depan rumah tetangga.

Lebih baik, sibuk melihat gajah di depan rumah sendiri.

Inilah yang kadang kali dilupa, guru dan pihak yang peduli kadang kali tak berani beropini praktis bahwa dirinyalah yang mesti diremovasi. Dalam artian pikiran itu harus sehat. Guru yang baik hatinya, senantiasa mengoreksi dirinya terlebih dahulu, daripada menyakiti pihak lain. Guru yang berjiwa pemimpin secara utuh adalah guru yang bisa beradapatasi dalam segala kurikulum. Apakah kurikulum 2013, 2014 mendatang berubah, tetap mereka ‘tersenyum’ manis. Sembari mengatakan, “Alhamdulillah, semoga kurikulum ini menjadikan perubahan di jiwa anak-anak!”

Mungkin ada oknum menyanggah, “Loh, ini kah menyangkut pribadi murid, untuk kebaikan murid juga!”

Jawabannya; Murid yang cerdas adalah mereka yang berani menang dalam segala kondisi apapun. Apapun kuirkulumnya, mata pelajarannya, maka murid hebat itu tetap bisa juara.

Hanya siswa yang miskin hatinya yang akan kalah.

Mereka para guru itu, selalu bersyukur di atas aturan pemerintahannya. Pemerintah bagi guru yang hebata, adalah panutan, teladan. Sebab mereka merealisasikan ayat, “Taatilah Alloh, Taatilah Rosul, dan pemimpin (pemerintah) di antara kalian.”

Semoga kurikum 2013 ini menjadi kebaikan buat murid. I love u, My Students!

Allohu akbar….[]

Kusnandar Putra
http://goo.gl/zAeLv

Tinggalkan komentar